Teori Vygotsky

by Muhammad ‘Azmi Nuha, M.Pd.

Seorang pendidik Rusia bernama Vygotsky (1962) mengenalkan konsep penting yaitu teori zone of proximal development dan scaffolding. Dalam teorinya penggambaran batasan kesulitan antara apa yang dapat peserta didik selesaikan dengan caranya sendiri (actual development) dan apa yang dapat dia selesaikan dengan bantuan petunjuk atau peserta didik yang lain atau dapat juga orang dewasa yang mempunyai kemampuan yang lebih tinggi (potential development) sebagai zone of proximal development (ZPD) (Riedesel,C.A., Schwartz,J.E., dan Clements, D.H., 1996: 459).

Teori Vygotsky dianggap sebagai salah satu teori penting dalam psikologi perkembangan. Sumbangan terpenting dari teory Vygotsky adalah penekanan pada hakekat sosiokultural dari pembelajaran. Ia yakin bahwa pembelajaran terjadi saat anak bekerja dalam zona perkembangan proksimal (Zone of Proximal Development). Zona perkembangan proksimal adalah tingkat perkembangan sedikit di atas tingkat perkembangan seseorang pada saat ini. Ide penting lain yang diturunkan oleh Vygotsky adalah Scaffolding.  Scaffolding yaitu memberikan sejumlah bantuan kepada anak pada tahap-tahap awal pembelajaran, kemudian menguranginya dan memberikan kesempatan kepada anak untuk mengambil alih tanggung jawab pada saat mereka mampu. Bantuan tersebut berupa penunjuk, peringatan, dorongan, menguraikan masalah pada langkah-langkah pemecahan, memberi contoh, ataupun hal-hal lain yang memungkinkan siswa tumbuh mandiri (Slavin, 1994). Scaffolding dan prinsip-prinsip konstruktivisme merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran kooperatif.

Ringkasnya, menurut Vygotsky peserta didik akan meningkat kemampuan berpikirnya ketika diberikan kesempatan untuk bekerja secara berkelompok, untuk berinteraksi dengan peserta didik lain dan diperlukan bantuan pendidik untuk membantu peserta didik dalam pembelajaran.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *